Udara pagi ini menusuk syaraf-syaraf kulitku, berat terasa untuk menbuka mata. Tiba-tiba pandanganku tertuju kepada seorang laki-laki paruh baya dengan menggenggam sabit, cangkul di pundaknya dan caping yang masih terkalung di lehernya. aku mengamati setiap gerak-geriknya, akhirnya aku memutuskan untuk mengikutinya. Tidak terasa selang beberapa saat aku sampai pada sebuah ladang yang basah akibat hujan semalam. Laki-laki itu ternyata seorang petani, dia mulai mencangkul ladangnya yang basah. aku keasyikan mengamati hingga aku tidak sadar teman-teman petaninya datang satu-persatu hingga seluruh area persawahan ramai akan petani-petani. Satu teman petani mulai menyapa laki-laki tersebut yang akhirnya kuketahui namanya Narimo dari temannya tadi, dengan logat tegal yang masih melekat padanya, Narimo membalas sapaan temannya itu. Setelah menyapa temannya Narimo melanjutkan pekerjaannya yang hampir separuh selesai. Sambil bekerja para petani mengobrol satu sama lain, mereka membicarakan dari masalah rumah tangga hingga politik yang dikemas dalam gurauan khas para petani. Matahari mulai menyengat kala hari menjelang siang, Narimo mulai menggunakan capingnya untuk mengurangi panasnya matahari. Beberapa saat kemudian Narimo beserta teman-teman petaninya beristirahat di bawah pohon mahoni sambil membuka bekal makanan yang mereka bawa dan tetap melanjutkan sendau gurau mereka. Aku mencoba untuk mengikuti pembicaraan mereka, kadang logat tegal yang diucapkan oleh Narimo sulit untuk kumengerti, maka kuputuskan untuk membaur dengan mereka dan mencoba menyimak apa yang mereka bicarakan. Kadang aku tertawa dengan mereka dan kadang aku berfikir untuk mengambil sesuatu yang tersirat dalam pembicaraan mereka. Waktu beristirahat telah usai, Narimo dan teman-temannya mulai melanjutkan pekerjannya masing-masing. Dan aku telah mengerti dan memahami sudut pandang para petani sehingga akupun pulang dengan puas telah mengobati rasa penasaranku terhadap kegiatan para petani yang menurutku sangat menarik.
Minggu, 29 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar